Skip to main content

Religion Issue? Pilpres 2019?

Hi, what's up world! 

 

Alright, what’re going on with Islam religion and Politics in Indonesia nowadays? 

Entah, gue ngga tau kenapa tema yang akan gue tulis kali ini begitu amat menarik buat gue bahas, walaupun iya gue tau mungkin ini akan cukup or even too sensitive. 

 

Sepanjang gue amati beberapa bulan terakhir ini, mengapa akhir-akhir ini orang-orang islam begitu mudahnya melontarkan kata kafir terhadap non-muslim bahkan terhadap sesama orang islam juga? do they really know kapan, ketika bagaimana dan kepada siapa seharusnya  kata demikian disebutkan? terlebih gue ngga ngerti terhadap mereka yang baru aja kemaren belajar memahami agama islam lalu dengan gampangnya melontarkan kata itu terhadap non-islam juga  sesama orang islam. Are you sure for that? para Alim Ulama yang paham agama islamnya udah  luar biasa juga ngga mau sembarangan lho melontarkan kata itu, lah mereka yang masih awam dengan beraninya melontarkan kata demikian. Please guys, kita yang masih sangat awam dalam memahami hukum agama islam, yang ilmunya masih cetek, tolonglah sangat jangan gampangnya melontarkan kata itu, it's too dangerous! 

 

Lalu, di masa-masa tahun politik sekarang ini, gue juga sangat dimiriskan dengan penyebutan "anti islam, pengikut kafir, radikal" terhadap sesama muslim. Hanya karena berbeda pilihan dengan gampangnya melontarkan kata demikian? came on, netizen yang ngaku-ngaku "budiman" jangan bawa-bawa isu agama ke dalam politik, itu termasuk salah satu perkara yang Zalim. Gue ngga suka kampanye sekarang bawa-bawa agama, terlebih bawa agama islam, apakah orang-orang itu yang berkampanye atas nama islam tidak mengkhawatirkan kelanjutan dakwah islam tersendiri akan menjadi rusak? Menjadikan pemahaman terhadap agama islam menjadi jelek.  Apalagi ketika diacara pengajianpun didalamnya terdapat berbau-bau kampanye. Hadehhh.. :( sedih akutu kalo udah mendapati kejadian yang begituan. 

 

Dan... seriously,  gue ngga ngerti apa dasar mereka sampai berani mengucapkan kata anti islamlah, pengikut kafirlah, dan radikallah. Apa sih sebenarnya dasar mereka menyebutkan kata-kata itu? keempat-empatnya terbukti beragama islam, bahkan salah satunya adalah seorang alim ulama, sama-sama dekat dengan para ulama, memahami agama islam dengan sangat baik, menjungjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara dan mengubur radikalisme.   Lantas mana yang anti islam, mana yang radikal? karena salah satunya atas kesepakatan ijtima ulama? sing inget, Ulama di Indonesia itu kan banyak gengs, jadi mau pilih yang manapun Insha Allah di dalamnya ada rihdo dari para alim ulama  atu bahkan mungkin dari ulama luar Indonesia, negara-negara timur tengah misalnya. Jangan  biarkan karena berbeda pilihan lantas saling hating, judging, memfitnah, dan menyebarkan viru-virus ketidakbaikan lainnya satu sama lain yang malah bisa menyebabkan perpecahan. Apalagi itu semua dilakukan di media sosial, tolonglah mari gunakan media sosial sebijak mungkin.  

 

Selain itu, gue juga ngga ngerti kenapa sekarang ini gue mencium bau-bau aroma ada satu-dua yang  entah darimana asalnya  yang sepertinya menggebu-gebu ingin menjadikan Indonesia negara islam, negara khilafah.  Menurut NU (Nahdatul Ulama) "Indonesia itu Darussalam bukan Darul islam. Artinya negara Indonesia itu negara damai, merekrut Semua Yang Ada Sebagai Saudara, Indonesia it's not negara Agamis".  dan gue sangat setuju itu. Karena itu menggiring pemikiran gue ke- bukankah dasarnya Indonesia adalah Pancasila? kalau Indonesia dijadikan negara islam maka dasarnya bukan lagi Pancasila gituh? Pancasilanya dilupakan? diganti?. Para tokoh pembela bangsa terdahulu termasuk di dalamnya para ulama mati-matian merumuskan, membentuk  Pancasila sebagai  dasar Negara Indonesia. Jadi, please banget stop untuk menginginkan hal itu, karena itu hanya akan menghancurkan and memecah belah setiap keragaman dan kerukunan  yang ada di Indonesia.

 

Then, dengan maraknya orang-orang terus-terusan menyebarkan hoax khususnya tentang pilpres, dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang melahirkan kebencian itu sangat bikin gue ngga habis pikir, ada apa sih dengan orang-orang jaman sekarang? Hobi banget menyebarkan informasi hoax.  Gue sangat memohon, tolonglah mari kita jaga lisan kita dari perkataan-perkataan yang mengundang kebencian terhadap sesama manusia jaga jari tangan kita dalam mensharing info-info kurang baik terutama tentang pilpres 2019. Mungkin niatnya bukan demikian, tapi dengan kita sharing video, photo atau bahkan hanya sekedar teks pun di media sosial tentang ketidakbaikan bahkan hoax tentang pihak kanan ataupun kiri, itu hanya akan mengundang asumsi yang sangat tidak baik dan mengajak orang lain untuk tidak menyukai terhadap pihak kiri atau kanan pula. “mungkin” niatnya “dakwah” tapi ternyata dalamnya malah mengandung dosa. Walaupun kita awam, jangan sampe terus-terusan mau dicekokin berita hoax. Jaman sekarang kita dituntut harus pintar, cerdik dalam membaca informasi terbaru, melihat situasi dan kondisi di sekeliling kita. Apa-apanya terbungkus dengan sangat rapi dan apik, tapi jika dilihat dalamnya dengan sangat teliti dan penuh kehati-hatian ternyata sangat mengkhawatirkan sekali, malah bisa jadi boomerang terhadap kita sendiri. Sebelum, sharing semua itu cobalah cek and ricek kebenarannya terlebih dahulu, jangan maennya langsung sharing-sharing aja, ditelan mentah-mentah begitu aja, sayang kuota kalo cuman diabisin buat sharing info yang hoax,  kuota abis dengan percuma iya, dapet manfaatnya kagak. Ngenest amat sih!

Sangat tidak apa-apa pilihan kita berbeda tapi kita tetap bersaudara, tetap setia menjaga silaturrahim satu sama lain dengan lebih baik lagi. Jangan sampai ada dusta diantara kita karena pilpres, hindari dalam melakukan hal-hal yang mengundang ujaran kebencian karena itu hanya akan memecah belah persaudaran kita.

Pilpres cuman lima tahun sekali tapi persaudaraan kita cuman sekali harus terjaga dengan baik sampai akhirat nanti.

Kamsahamnida ;)! 

Comments

Popular posts from this blog

K E H I L A N G A N

Gue tau, ketika membaca judulnya saja  orang pasti sudah tau akan berbicara tentang apakah part bagian ini.  Kehilangan. Membaca katanya saja sudah mulai sedikit melibatkan hati yang sedikit terasa sesak bukan? jangan bohong. setidaknya jujurlah saja pada dirimu sendiri. Kita semua tahu sedari awal 2020  dibuat terkaget-kaget dengan setiap kepingan-kepingan kejadian. Menyesakkan sekali memang, buatku. Kadang, rasanya terasa sesak sekali. Jiwa terasa diguncang. Gue kira, potongan kepingan itu tidak terjadi di ranah kehidupan gue. Karena gue ngga bisa membayangkan, bahkan terbesit sedikitpun, tidak. Melihat saja mereka yang kehilangan cinta sejatinya, kehilangan super heronya, kehilangan kartini tercintanya, kehilangan beloved child or even children, kehilangan orang-orang terkasihnya,  terasa dihujam beberapa anak panah. Tidak melihat, hanya mendengar perginya beberapa jiwa saudara-saudara di sekeliling saja,  sempurna menciptakan tatapan kosong seketika. Mem...

Am I sure? No, I lie.

Hi, teman-teman semua! Semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat Aaamiin..   Talking about how you love Nabi Muhammad SAW the most, sejenak membawa pikiran kita ke memori masa kecil atau masa-masa ABG, pernah ngga ditanya “Siapa idola favorit kamu?, siapa sih sosok yang kamu gemari? Sontak, masing-masing dari mereka menjawab nama-nama idola favorit mereka, ada yang sebut artis itu, ini dan lainnya. Terus, tiba-tiba ada yang melontarkan pertanyaan “kok kalian ngga jawab Nabi Muhammad SAW?, emang kalian ngga mengidolakan Nabi Muhammad SAW? , dengan pedenya dijawab “Iya kalau mengidolakan Nabi Muhammad SAW jangan ditanyalah, tentu kita pasti mengidolakan Beliau, itu mah jangan ditanya lagilah, itu udah suatu kepastian.   Kemudian.....  Coba kita lontarkan lagi  pertanyaan-pertanyaan tersebut kediri kita masing-masing saat ini. Apakah jawabannya akan sama persis? Ataukah akan dijawab dengan kalimat yang berbeda tapi tetap mengandung mak...