Hi, teman-teman semua!
Semoga
teman-teman selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat Aaamiin..
Talking about how you love Nabi Muhammad SAW the most, sejenak membawa pikiran kita ke memori masa kecil atau masa-masa ABG, pernah ngga ditanya “Siapa idola favorit kamu?, siapa sih sosok yang kamu gemari? Sontak, masing-masing dari mereka menjawab nama-nama idola favorit mereka, ada yang sebut artis itu, ini dan lainnya. Terus, tiba-tiba ada yang melontarkan pertanyaan “kok kalian ngga jawab Nabi Muhammad SAW?, emang kalian ngga mengidolakan Nabi Muhammad SAW? , dengan pedenya dijawab “Iya kalau mengidolakan Nabi Muhammad SAW jangan ditanyalah, tentu kita pasti mengidolakan Beliau, itu mah jangan ditanya lagilah, itu udah suatu kepastian.
Kemudian.....
Coba
kita lontarkan lagi pertanyaan-pertanyaan tersebut kediri kita
masing-masing saat ini. Apakah jawabannya akan sama persis? Ataukah akan
dijawab dengan kalimat yang berbeda tapi tetap mengandung makna yang
sama?
Jujur, kalau gue pribadi iya, akan menjawab dengan kalimat yang berbeda namun tetap mengandung makna yang sama. Akan tetapi ketika gue memastikan kembali terhadap apa yang gue ucapkan, exactly, it's too much a lie. Karena, nyatanya selama gue masih diberikan nikmat hidup sampai sekarang ini, apa buktinya kalau gue benar-benar sangat mengidolakan Beliau?, Seberapa cintanya dan rindunya gue sama Beliau? seberapa sering gue melakukan amalan-amalan sunnahNya? Seberapa sering gue remember, consider akan nasihat-nasihatnya? sesemangat bagaimanakah gue melakukan amalan-amalanNya? Seberapa banyak dan baik gue tau tentang sejarahNya? Keluarga dan para sahabatNya? Sejauh mana gue mengetahui sifat-sifat yang wajib dan yang tidak wajib pada diri-Nya? Dan masih banyak hal lainnya tentang Beliau. Semua perntanyaan-pertanyaan itu buat gue nyesek banget! gue ngerasa benar-benar malu banget! ngerasa hina, amat sangat! Gimana bisa gue dengan pedenya menjawab “iya mengidolakan Nabi Muhammad SAW jangan ditanya lagi lah, itu udah pasti”. Namun, nyatanya gue berbohong! Justru pertanyaan itu itu yang harus selalu kita tanyakan pada diri kita masing-masing setiap jam even in a every second.
Kemaren saat hadir di suatu pengajian (Alhamdulillah lagi dapet hidayah Gue ;) dan semoga selalu dapet hidayah terus, aamiin..) ketika ditanya sifat-sifat apa saja yang wajib dan mustahil pada Nabi Muhammad, gue cuman melongo, mikir keras mengingat-ngingat karena lupa, ya Allah... umat kekasih-Mu macam apa gue ini ;( ditanya begitu saja gue harus mikir lama, maunya diakui ummatNya, tapi menjawab pertanyaan itu saja ngga becus! Ditanya yang sifatnya duniawi saja langsung deh gue bisa jawab. Emang ngga beres sama hati dan pikiran gue. Memang harus banget terus dipertanyakan selama ini dalam setiap jam, menit bahkan detik apa aja sih yang gue lakuin? How many times gue give, use my time for doing amalan-amalan baik? baca qur’an, sholawat, dzikir? Dan amalan-amalan wajib maupun sunnah lainnya. Gimana sih gue manfaatin setiap hembusan nafas gue? Gue ngapain aja? Doing something but not giving benefit for me, myself even others? Astaghfirullah... sebeginikah bobroknya gue selama ini? Mengakui cinta dan rindu terhadap kekasih-Nya Allah nyatanya itu bohong ;( gue selama ini khianat.
Ya
Allah... ighfirlii... ighfirli. Allah, sure, I am the one who full of sin,
please guide me all the way to Your jannah. I need You, do not let me go astray. one’s
guide me, my heart to love and miss so much to beloved Prophet Muhammad SAW,
always till the end of my life. Guide me and all muslim in this
world untuk selalu mampu melakukan amalan-amalan wajib maupun sunnah
dengan baik bahkan lebih baik lagi, gerakan hati kami untuk selalu berusaha
mencintai dan merindukan kekasih-Mu, knowing all about Nabi Muhammad dengan
lebih baik lagi, cause we really really want to be acknowledged as
ummat-Nya kekasih-Mu in here after.
Allahumma
Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad
Wa’ala
Ali Sayyidina Muhammad.
Keren nih buat cerminan remaja2 jaman now👏👏👏
ReplyDeleteSure, it is
ReplyDelete