Skip to main content

Do not Judge a Book by Its Cover


Waktu hari itu, hari Rabu ada acara pentas seni di salah satu sekolah di Kota Bogor. Iyaa acaranya seperti biasa, penampilan-penampilan drama atau sing a song gitu. Kalo iya seru, pasti ada di quality dramanya. Pokonya kebayanglah gimana acaranya. Setelah gue dan teman-teman gue mengikuti jalannya acara, sampailah di sesi do'a sebagai pembukaan. 

 

Do'a nya udah ketebak lah ngedo'a yang mana dan bagaimana. Terlebih yang berdo'a anak SMA kelas sepuluh anak Ips, terus yang gue amati, itu si anak ngga keliatan "wahh nih anak". Ya biasa aja gitu. Pas di awal ngedo'a, doi bilang tuh, kalo dia mau ngedo'a with Arabic language. Okey, one's good. 

 

Setelah beberapa menit lamanya berdo'a gue mikir, lah ini anak pinter juga ngedo'anya panjang, terus kumplit lagi. Ngga kek biasanya ngedo'a dia acara kampus. Sembari gue nge aminin itu doa pikiran gue terus sibuk kapan kelarnya ini doa, tumben amat lama, biasanya di acara sekolah-sekolah gini apalagi acara pentas seni, langka banget ngedo'a lumayan lama gini pake bahasa arab lagi, wah ni anak bener-bener. 

Sekitar beberapa detik doanya mo udahan, tiba-tba gue nggeter, pipi gue mulai terasa hangat, basahh... rasanya tenggorokan gue tersekak, ngdenger ada kata Palestine, Suriah, dan Rohingya, ternyata dia mendo'akan saudara-saudara kita, dia menyelipkan nama-nama negara itu dalam do'anya, dia sangat perduli, ketika dia merasa tidak bisa menolong dalam bentuk materi, tapi dia bisa menolong dalam bentuk doa, karena dia mikir mereka adalah saudara-saudaranya, mereka wajib untuk kita do'akan, dan mereka sangat butuh akan sebuah do'a. Seketika itu gue sangatttt malu banget, semalu-malunya. 

 

Gue sangat malu sma dia, gue kalah peka, kalah kesadaran sama dia,  dan gue sangat amat malu sama Allah, ini tamparan banget buat gue. Sambil nangis, sambil terus gue menyadari ya Allah selama ini gue kemana aja? gue cuman sibuk ngedo'a buat gue sendiri doang, buat keluarga gue doang, tapi kapan gue berdo'a, kirim do'a buat saudara-saudara gue di negera sana yang amat sangat butuh doa dari kita? iya gue cuman prihatin doang ngeliat kejadian-kejadiannya, kondisi dan keadaan negara dan orang-orangnya, tapi pernah ngga sih, gue ngedoa'a buat mereka? pernah gue bacain surat Yasin buat mereka? Ngga! paling iyapun pernah ngedoain cuman Sekali aja, itupun entah ngga tau kapan. 

 

Tapi, dia anak kelas 10 SMA yang tadinya gue pikir biasa aja, tapi saat detik-detik mau selesai ngedo'a dia tetiba begitu sangat amat luar biasa!! yang cuman gue pikir waktu itu, dia ingettt lho, buat ngedo'ain negara-negara itu. Astaghfirullah... gue selama ini kemana aja, ngapain aja. Honestly, saat itu gue ngerasa tertampar, malu semalu-malunya, gue sakit hati karena gue sendiri. 

 

Orang yang sedari awal gue kira anak yaa biasa aja, tapi dengan beberapa detik saja dia menjadi sosok yang sangat luar biasa dimata gue, gue kagum sma dia. Dengan doanya dia sukses banget bikin gue sadar, bikin gue banyak beristighfar, Alhamdulillah gue jadi nyadar diri, intropeksi diri . Dan mulai saat itulah gue mulai lebih berusaha lagi untuk tidak melihat the book from it's cover, karena gue sadar itu salah satu penyakit yang sangat menyakitkan.  

 

Comments

Popular posts from this blog

K E H I L A N G A N

Gue tau, ketika membaca judulnya saja  orang pasti sudah tau akan berbicara tentang apakah part bagian ini.  Kehilangan. Membaca katanya saja sudah mulai sedikit melibatkan hati yang sedikit terasa sesak bukan? jangan bohong. setidaknya jujurlah saja pada dirimu sendiri. Kita semua tahu sedari awal 2020  dibuat terkaget-kaget dengan setiap kepingan-kepingan kejadian. Menyesakkan sekali memang, buatku. Kadang, rasanya terasa sesak sekali. Jiwa terasa diguncang. Gue kira, potongan kepingan itu tidak terjadi di ranah kehidupan gue. Karena gue ngga bisa membayangkan, bahkan terbesit sedikitpun, tidak. Melihat saja mereka yang kehilangan cinta sejatinya, kehilangan super heronya, kehilangan kartini tercintanya, kehilangan beloved child or even children, kehilangan orang-orang terkasihnya,  terasa dihujam beberapa anak panah. Tidak melihat, hanya mendengar perginya beberapa jiwa saudara-saudara di sekeliling saja,  sempurna menciptakan tatapan kosong seketika. Mem...

Am I sure? No, I lie.

Hi, teman-teman semua! Semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat Aaamiin..   Talking about how you love Nabi Muhammad SAW the most, sejenak membawa pikiran kita ke memori masa kecil atau masa-masa ABG, pernah ngga ditanya “Siapa idola favorit kamu?, siapa sih sosok yang kamu gemari? Sontak, masing-masing dari mereka menjawab nama-nama idola favorit mereka, ada yang sebut artis itu, ini dan lainnya. Terus, tiba-tiba ada yang melontarkan pertanyaan “kok kalian ngga jawab Nabi Muhammad SAW?, emang kalian ngga mengidolakan Nabi Muhammad SAW? , dengan pedenya dijawab “Iya kalau mengidolakan Nabi Muhammad SAW jangan ditanyalah, tentu kita pasti mengidolakan Beliau, itu mah jangan ditanya lagilah, itu udah suatu kepastian.   Kemudian.....  Coba kita lontarkan lagi  pertanyaan-pertanyaan tersebut kediri kita masing-masing saat ini. Apakah jawabannya akan sama persis? Ataukah akan dijawab dengan kalimat yang berbeda tapi tetap mengandung mak...

Religion Issue? Pilpres 2019?

Hi, what's up world!    Alright, what’re going on with Islam religion and Politics in Indonesia nowadays?  Entah, gue ngga tau kenapa tema yang akan gue tulis kali ini begitu amat menarik buat gue bahas, walaupun iya gue tau mungkin ini akan cukup or even too sensitive.    Sepanjang gue amati beberapa bulan terakhir ini, mengapa akhir-akhir ini orang-orang islam begitu mudahnya melontarkan kata kafir terhadap non-muslim bahkan terhadap sesama orang islam juga? do they really know kapan, ketika bagaimana dan kepada siapa seharusnya  kata demikian disebutkan? terlebih gue ngga ngerti terhadap mereka yang baru aja kemaren belajar memahami agama islam lalu dengan gampangnya melontarkan kata itu terhadap non-islam juga  sesama orang islam. Are you sure for that? para Alim Ulama yang paham agama islamnya udah  luar biasa juga ngga mau sembarangan lho melontarkan kata itu, lah mereka yang masih awam dengan beraninya melontarkan kata demikian. P...